Langsung ke konten utama

Manfaat penting daun sirih di era pandemi: menguatkan imunitas

Assalamu'alaikum ...

Selamat pagi temans ... hari ini saya ingin share cerita yang enteng aja, yaitu tentang daun sirih dan manfaatnya buat kesehatan.

Awalnya itu tadi pagi lagi iseng membuka facebook lalu menemukan status seorang teman yang menceritakan alasannya menanam sirih. Ternyata alasannya karena dia suka mengunyah daun sirih. Sirihnya jenis yang berwarna hijau tapi, bukan sirih merah seperti di foto ilustrasi di bawah ini.


daun sirih merah


Mengunyah daun sirih: mengusir kanker, menguatkan imunitas, membuat awet muda

Sebenarnya heran juga saya membacanya, karena nginang atau nyirih itu kan kebiasaan orang jaman dahulu kala. Dan jaman sekarang pun saya sudah jarang melihat orang tua yang menyirih atau nginang. Ini kok teman saya, yaitu Pak Wied Harry Apriadji, ahli gizi yang menjuluki dirinya nutripreuner itu, tiba-tiba cerita hobinya nginang.

Menurut Pak Wied, biasanya  daun sirih itu dikunyah sampai lumat kemudian ditelan. Manfaatnya katanya membuat gusi jadi keset rapet, tidak mudah berdarah, dan menghilangkan bau mulut.

Selain itu, mengunyah daun sirih dan menelannya membantu mengusir risiko kanker mulut serta kanker jenis lain. Daun sirih selain melimpah antioksidan pelumpuh radikal bebas penyebab penuaan sel, juga kaya polifenol yang merangsang produksi kolagen, bantalan kulit yang membuat awet muda.

Hmm ... di era pandemi seperti ini, daun sirih nampaknya perlu dilirik, karena bisa membantu menaikkan imunitas (sistem kekebalan tubuh). Boleh juga nih teman, bisa untuk jaga-jaga kalau lagi kehabisan jahe, bisa diganti dengan mengunyah daun sirih.

Apalagi menurutnya minum rebusan daun sirih atau menelan kunyahan daun sirih juga mengurangi pegal, nyeri dan radang, karena mengandung polifenol, terutama  chavicol. Hmm ... bagian manfaatnya memang bagus-bagus banget yaa ... tapi bagian mengunyah dan menelan kunyahan daun sirih itu yang agak sulit dilakukan, karena tidak semua orang bisa mempraktekkannya, termasuk saya. Tapi okelah, kita simpan saja dulu informasi bagus itu, siapa tahu nanti ada yang memerlukan.

Jangan tambahkan pinang dan kapur sirih

Saya jadi ingat nenek saya yang dulu juga suka menyirih. Nenek dulu suka menggulung daun sirih, meletakkan pinang dan kapur sirih di dalamnya, lalu dikunyah. Setelah puas mengunyah lalu membuang hasil kunyahannya.

Kemudian nenek akan mengambil segulung tembakau, dan meletakkannya di mulut. Dengan mulut penuh tembakau begitu, biasanya nenek duduk sambil tangannya sibuk bebenah. Saya suka tertawa melihatnya karena mulutnya terlihat lucu. Untunglah akhirnya nenek berhenti menyirih.

Mengapa saya bilang untung? Karena, meskipun orang dulu percaya menyirih bisa membuat gigi lebih kuat, sehat dan lebih putih, tapi menurut pendapat Dr. drg Yuniardini yang saya baca di detikhealth, menyirih dengan cara seperti itu tidak dianjurkan dari sisi kesehatan.

Menurut Dr. drg Yuniardini septorini wihardhani, MScDent dari Fakultas Kedokteran Gigi UI di DetikHealth, sirih memang memiliki manfaat untuk gigi. Sirih sebagai antiseptik bisa menekan tumbuhnya bakteri atau jamur. Tapi penambahan pinang, kapur dan tembakau bisa  menimbulkan risiko kanker rongga mulut. Nah lho, harus lebih hati-hati kan kita kalau mau nyoba juga?


Daun sirih untuk menjaga kesehatan mata dan mengatasi keputihan

Saya sendiri termasuk yang suka dengan daun sirih. Pertama karena bentuk daunnya yang menarik. Selain itu juga tertarik dengan warnanya (kebetulan jenis yang saya tanam sirih merah).

Kalau daun sirih di rumah biasanya saya gunakan untuk menjaga kesehatan mata. Setidaknya untuk pertolongan pertama saat mata merah, meradang, gatal atau sedikit bengkak. Sebelum ke dokter biasanya saya mengedip-kedipkan mata di air rendaman daun sirih.

Untuk masalah mata yang ringan biasanya sembuh dengan cepat tanpa harus ke dokter. Tetapi untuk gejala yang parah, misalnya mata bengkak, tetap harus ke dokter karena terlalu lama sembuhnya kalau hanya mengandalkan air rendaman daun sirih saja.

Manfaat daun sirih yang lain, yang saya tahu biasanya untuk mengatasi keputihan. Caranya yaitu dengan merebus 3-5 lembar dengan air secukupnya lalu digunakan untuk membasuh organ kewanitaan atau miss v. Karena bersifat antiseptik, maka daun sirih bisa membasmi bakteri, jamur, parasit, dan mikroorganisme penyebab keputihan.

Membasuh organ kewanitaaan dengan air rebusan daun sirih juga dapat mengatasi gatal-gatal, mengencangkan organ kewanitaan, serta membuat aromanya menjadi wangi. Tak heran jika beberapa produk sabun khusus wanita menggunakan ekstrak daun sirih. Cuma tentunya menggunakan air rebusan daun sirih pun tak boleh berlebihan, seperlunya saja kali ya. IN


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari bersiap memasuki era new normal

Assalamualaikum wr. wb. Akhirnya masa-masa #dirumahaja akan segera berakhir. Kita akan segera kembali menjalani rutinitas keseharian kita seperti saat sebelum ada covid 19. Tentu saja rutinitas itu tak mungkin persis sama seperti dulu. Akan ada beberapa hal yang berubah akibat pandemi, yaitu adanya tambahan kebiasaan baru yang kudu harus wajib banget dipatuhi setiap orang. Kebiasaan baru yang wajib dipatuhi itu diantaranya yaitu memakai masker saat keluar rumah, sering mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, cukup berolahraga dan beristirahat, hingga berusaha di rumah saja jika tak ada keperluan penting, dsb. Suasana belanja di Era Pandemi dg antrian bak ular naga panjangnya Hidup lebih bersih dan lebih sehat Semua kebiasaan baru itu merupakan bagian dari protokol kesehatan new normal yang akan segera diterapkan secara ketat di Indonesia dan segera dimulai di kota-kota dimana tidak ditemukan penderita baru. Dilihat dari sisi positifnya, new normal membuat...

Piknik dadakan di danau Lido

Hari itu tepatnya Selasa, 3 Oktober 2021, di mana seharusnya waktunya saya mengajar, ternyata saya harus pergi bersama rekan-rekan dosen lain dari kampus ke Lido untuk bertemu dengan Bapak kades dan para stake holder Desa Wisata Wates Jaya. Apa boleh buat, tugas dosen memang tak hanya mengajar, tetapi ada juga tugas untuk melakukan penelitian dan juga pengabdian pada masyarakat.  Karena itu, dengan berat hati hari itu kelas terpaksa diliburkan, baik kelas pagi maupun malam. Saya rasa itu jauh lebih baik, daripada saya harus mencuri-curi waktu dalam perjalanan maupun saat meeting untuk mengajar yang tentunya akan sulit dilakukan, dan juga itu bukan pembelajaran yang bagus kan? Undangan dari para stake holder maupun Pak Kades, kami dengar adalah ngopi bersama sambil membahas program pendampingan tahap kedua. Jadi saya pikir tadinya acara akan berlangsung di hotel MNC Lido. Ehh ... tidak tahunya mereka sudah menyiapkan tempat di rumah makan terapung Yuliana Lido. Baiklah ... siapa tak...

Nonton pameran tanaman hias, hiburan gratis di sela-sela PPKM

  Saking bosen di rumah terus, hari itu saya jalan-jalan ke Mal terdekat. Niatnya mau beli buah dan cemilan saja buat anak-anak. Tidak tahunya di sana lagi ada pameran tanaman hias. Wah ... asyik juga nih. Tak sia-sia keluar rumah hari ini. Dengan sumringah, saya berjalan lebih cepat melintasi pelataran parkir menuju tempat pameran.    Memasuki tenda yang ditata rapi, saya bisa melihat aneka tanaman hias yang lagi hits, mulai dari monstera, aglaonema, hingga cactus yang cantik-cantik, dipajang berderet-deret memanjakan mata. Warna-warninya yang indah sungguh memikat, membuat orang yang mau memasuki Mal jadi berbelok dan singgah.     Baru juga jalan beberapa putaran, rasanya sudah langsung ingin membeli. Tapi kalau ingat tanaman di rumah yang tidak sempat diurus dengan baik membuat saya jadi ragu. Memiliki tanaman sama dengan mengambil tanggung jawab untuk merawatnya. Dan hal itu tak mudah buat saya.   Maklum di rumah tidak ada pembantu, dan saya sudah cukup...